Beberapa waktu belakangan ini, istilah “Industri 4.0” menjadi topik pembicaraan di kalangan masyarakat, terlebih setelah Presiden Jokowi meluncurkan roadmap “Making Indonesia 4.0” pada 4 April 2018.
Saat ini kita menjelang Era Revolusi Industri Keempat, yang menjadi tren saat ini dengan sebutan “Revolusi Industri 4.0”.
Istilah “Industri 4.0” berasal dari proyek teknologi canggih pemerintahan Jerman, yang mulai digagas pada tahun 2011 dan dipaparkan pada tahun 2014, kemudian menjadi tema utama pada pertemuan World Economic Forum (WEF) 2016 di Davos, Swiss.
Beberapa negara yang telah memiliki program-program untuk mendukung industrinya menuju Industri 4.0 adalah Jerman, Inggris, Amerika Serikat, China, India, Jepang, Korea, dan Vietnam.
Industri 4.0 merupakan nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, Internet of Things (IoT), Internet of People (IoP), Cloud, dan komputasi kognitif.
Pada intinya, Revolusi Industri 4.0 adalah integrasi antara dunia internet (online) dengan dunia usaha atau produksi di sebuah industri, sehingga semua proses produksi ditopang dengan internet dan dapat berjalan dengan otomatis.
Dengan adanya Industri 4.0, maka produktivitas akan meningkat secara signifikan, sehingga banyak negara mempersiapkan dirinya dan membuat program khusus untuk menyambut era industri yang baru ini.
Kami mendorong setiap organisasi untuk menyadari dan mempersiapkan diri menyambut Era Industri 4.0, sehingga organisasi dapat tetap terjaga, bahkan memasuki level kesuksesan yang jauh lebih baik lagi.
Sukses selalu buat Anda dan tim!
5 Maret 2019
Lina S. Waplau - Director of Sarel Sentra Inspira
Cakrajono Lawoto - Director of Learning & Development
Link to our Services
Link to our Public Seminars
or Contact us:
Email: sarel@sarel.co.id
Phone: (021) 4517458/ 458509571
Mobile: 0878-7722-4521
Website: www.sarel.co.id