Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan adanya COVID-19, yang secara cepat menjadi pandemi di seluruh dunia. Setiap negara mengambil kebijakan untuk melakukan pencegahan penularan, yang salah satunya dengan melakukan pembatasan sosial (social distancing). Beberapa kegiatan berkumpul tidak dapat dilakukan, termasuk pembelajaran atau pelatihan yang dilaksanakan di dalam kelas dan digantikan dengan pendekatan-pendekatan lainnya.
Kondisi ini menjadikan pihak-pihak yang bergerak di bidang pembelajaran, harus mengambil pendekatan yang berbeda dan kreatif. Salah satunya adalah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring atau virtual.
Sekolah-sekolah mulai melakukan pendekatan PJJ secara daring. Anak-anak diminta mengikuti proses pembelajaran melalui aplikasi-aplikasi conference meeting, seperti Google Meet, Zoom, Microsoft Team, dan lain-lain yang dijadikan sarana interaksi dalam proses pembelajaran untuk menggantikan proses pembelajaran di kelas.
Sejak April 2020, mulai bermunculan seminar-seminar yang ditampilkan dalam bentuk webinar atau kegiatan-kegiatan sharing knowledge yang dilakukan secara virtual oleh beberapa organisasi pembelajaran.
Begitu juga dengan organisasi-organisasi bisnis yang melakukan penyesuaian terhadap pendekatan dalam pelaksanaan proses pembelajaran khususnya penggunaan media virtual dan digital, sehingga program-program pembelajaran yang sudah dijadwalkan dapat terus dilaksanakan.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan oleh organisasi adalah Digital Learning (Digilearning) atau E-Learning, yaitu suatu sistem atau konsep pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi. Digilearning secara aktif dikembangkan pada akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an dan terus berkembang sampai dengan saat ini.
Biasanya Digilearning digunakan dengan infrastruktur yang disebut Learning Management System (LMS), yaitu sistem pengelolaan pembelajaran yang meliputi seluruh proses pembelajaran, mulai dari pendaftaran, waktu penggunaan, pemilihan materi, nilai tes dan monitoring kemajuan peserta pembelajaran, serta sistem pengamanan yang dapat melindungi properti intelektual.
Dengan adanya perkembangan teknologi dan perubahan generasi yang menuju ke arah digitalisasi, serta melihat banyaknya manfaat dari Digilearning, pimpinan organisasi patut mempertimbangkan penerapan Digilearning sebagai salah satu alternatif bagi program pengembangan sumber daya manusia pada organisasi masing-masing.
Sukses selalu buat Anda dan tim!
29 Januari 2021
Cakrajono Lawoto - Director of Learning & Development
Link to our Services
Link to our Public Seminars
or Contact us:
Email: sarel@sarel.co.id
Phone: (021) 4517458/ 458509571
Mobile: 0878-7722-4521
Website: www.sarel.co.id