A230414-Agile-Leadership

SUPERMAN ATAU SUPERVISOR?

Andi adalah seorang supervisor yang dihormati oleh timnya, karena selalu terlihat lincah dari satu pertemuan ke pertemuan lain, memberikan petunjuk, mengatasi masalah, dan merencanakan strategi. Baginya, pekerjaan adalah segalanya, dan ia berusaha selalu hadir untuk timnya dengan kecepatan dan efisiensi yang luar biasa.

Namun pada suatu titik, segala kegiatan itu mulai membebani Andi. Andi merasa seperti Superman yang selalu siap untuk menyelamatkan dunia, tetapi Andi juga mulai merasa kelelahan. Walaupun menunjukkan kekuatan luar biasa di hadapan orang lain, Andi tidak dapat mengabaikan fakta bahwa ia juga manusia dengan keterbatasan.

Hampir setiap hari, Andi merasa terjebak dalam tugas-tugas yang semakin banyak dan menumpuk. Andi merasa dirinya terbagi di banyak "kendaraan", mencoba untuk menjaga semuanya berjalan dengan baik dan lancar seperti roda-roda yang diatur dengan sempurna. Namun, semakin banyak tugas yang Andi tangani, semakin Andi merasa bahwa dirinya seolah-olah harus menjadi pahlawan super yang selalu siap mengatasi segala masalah.

Pernahkah kita mengalami peristiwa seperti yang dialami oleh Andi?
Jika pernah, kita perlu berdiri di depan cermin, melihat wajah kita dan berkata, "Aku bukan “Superman”. Aku adalah seorang Supervisor, seorang manusia biasa dengan keterbatasan. Aku tidak bisa melakukan segalanya dalam waktu yang bersamaan."

Diperlukan kerendahan hati untuk mengakui keterbatasan kita dan mulai mengelola diri (self), tugas (task) dan tim (team) secara efektif dan berkesinambungan. Kita perlu menyampaikan apa yang sedang dihadapi dan berbagi beban, tanpa menyembunyikan ketidakberdayaan untuk mempertahankan citra pahlawan super.

Kita belajar untuk merangkul bantuan dari anggota tim dan mengelola tugas-tugas dengan lebih bijak. Meskipun tidak selalu mudah, kita menyadari bahwa kekuatan sejati terletak dalam kemampuan untuk mengenali keterbatasan diri dan membangun dukungan yang yang dapat diandalkan.

Bersama-sama dengan tim, rumuskan strategi untuk membagi tanggung jawab dengan lebih adil, mengatur prioritas dengan bijak, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif. Tim perlu memahami dan menyadari, bahwa kekuatan sejati tim datangnya dari dukungan dan kerjasama, bukan dari seorang pahlawan super.

Dengan berjalannya waktu, temukan keseimbangan yang lebih baik antara pekerjaan, hubungan dan istirahat.

Kisah Andi mengingatkan kita, bahwa meskipun kita ingin menjadi "Superman" dalam pekerjaan, penting untuk menghargai keterbatasan, mengakui ketidaksempurnaan, dan bekerja sama dengan tim, serta menemukan keseimbangan untuk kesejahteraan dan keberhasilan yang berkelanjutan. 

Sukses selalu buat Anda dan tim!

28 Agustus 2023
Cakrajono Lawoto – Director of Learning & Development @Sarel Sentra Inspira


Email: sarel@sarel.co.id
Phone: (021) 4517458/ 458509571
Mobile: 0878-7722-4521
Website: www.sarel.co.id

©2023 PT Sarel Sentra Inspira. All Rights Reserved